Sabtu, 06 Oktober 2012

ENDOKARDITIS, MIOKARDITIS DAN PERIKARDITIS


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat penting bagi tubuh.  Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini sangat penting bagi tubuh, jika terjadi kerusakan didalamnya akan sangat berbahaya, dan harus dilakukan pengobatan atau penatalaksanaan lebih lanjut. Ada beberapa penyakit yang menyerang organ vital ini, diantaranya Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis. Endokarditis yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Sedangkan Miokarditis yaitu radang otot jantung atau miokard. Dan Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui definisi Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
2.      Mengetahui gambaran anatomis Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
3.      Mengetahui penyebab Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
4.      Mengetahui patofisiologi pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
5.      Menegtahui gejala dan diagnosa Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
6.      Mengetahui penatalaksanaan selama kehamilan pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.


BAB II
ISI

A.    Endokarditis
1.      Definisi
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokardIUM atau katub jantung. Infeksi endokarditidis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.

3.         Penyebab
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.

4.         Patofisiologi
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran. Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat terangkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal, akan meyebabkan infark ginjal, glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri tekan.

5.         Gejala dan Diagnosa
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas gejalanya. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
a.      Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali. Suhu 38 – 40o C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpha.
b.      Gejala Emboli dan Vaskuler Ptekia
Timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter hemorrhagic).
c.       Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular
Diagnosa
Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan dengan sempurna bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan, dengan murmur , fenomena emboli, demam dan pembiakan darah yang positif. Diagnosis dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria diatas. Endokarditis paska bedah dapat diduga bilamana terjadi panas, leukositosis dan anemia sesudah operasi kardiovaskuler atau operasi pemasangan katub jantung prostetik.
6.         Penatalaksanaan selama kehamilan
Endokarditis bisa didapati wanita semasa kehamilan tanpa diketahui adanya kelainan jantung, dan kelainan struktur jantung merupakan resiko yang terbesar untuk mengalami infektif endokarditis. Penampilan klinis infektif endokarditis semasa kehamilan sama dengan kasus infektif endokarditis lainnya. Streptokokus merupakan penyebab tersering. Stafilokokus sering didapati pada pemakai salah guna obat intravena dan infeksi gram negatif -terutama Escheria coli- sering didapati sebagai penyebab pada wanita dengan infeksi traktus urogenital. Pencegahan untuk terjadinya infektif endokarditis diperlukan dalam penatalaksanaan infektis endokarditis. Dianjurkan pemberian antibiotika profilaksis pada saat akan dilakukan pencabutan gigi, tindakan pembedahan atau saat melahirkan. Jika endokarditis telah terjadi diperlukan terapi medik yang agresif dan optimal dan tindakan pembedahan dapat dilakukan semasa kehamilan. Jika tindakan bedah jantung terbuka diperlukan pacta kehamilan lanjut, tindakan seksio sesaria yang bersamaan dapat dipertimbangkan.
B.     Miokarditis
1.      Definisi
Miokarditis adalah radang otot jantung atau miokard. Peradangan ini dapat disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.
Miokarditis menyerang semua umur . Sebagian besar dapat sembuh spontan. Miokarditis post mortem karena peradangan fokal atau difus. Miokarditis sering disertai radang perikard atau mioperikarditis.

2.      Gambaran anatomi

3.      Penyebab
Miokarditis disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit. 
4.      Patofisiologi
Kerusakan miokardium oleh kuman-kuman infeksius ini dapat melalui tiga mekanisme dasar sebagai berikut.
a.       Invasi langsung ke miokardium
b.      Proses imunologis terhadap miokardium
c.       Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium
Proses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut) berlangsung kira-kira 1 minggu dimana terjadi invasi virus ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK).
Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem imun akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan sel-sel endotel dan terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus.
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot jantung secara fokal menyebabkan rontokya serabut otot, dilatasi jantung dan hipertrofi miosit yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi yang berakhir dengan payah jantung.
5.      Gejala dan diagnosa
Gejala klinis dari miokarditis tidak khas, kelainan ECG sepintas, jarang menyebabkan pembesaran jantung, irama gallop dan dekompensasi jantung. Miokarditis oleh reuma akut disertai gejala berat .
Gejala yang sering ditemukan:
a.       Takikardia.
Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi .
b.      Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung. Katub-katub mitral dan trikuspid tidak dapat ditutup dengan keras
c.       Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventrikular.
d.      Gagal jantung.
e.       Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.
Diagnosis
Bila tanda infeksi penyakit lain tidak ditemukan (decomp kanan, penyakit jantung bawaan, penyakit katub jantung , penyakit jantung koroner dan lain-lain) maka perlu dipikirkan ke miokarditis. Sukar dibedakan kardiomiopati kongestif, tetapi dengan pemeriksaan echografi dapat membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan EKG, histologik dan mikroskopik elektron dan pemeriksaaan immunofluoresensi juga membantu.
6.      Penatalaksanaan
·         Tirah baring sampai keadaan membaik
·         Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri
·         Kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mencegah efusi perikard
·         Perikarditis akibat tuberculosis di obati dengan,isomiasid,etambutol hidroklorid, rifampin, dan streptomisin,
·         Bila kondisi pasien sudah membaik aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap. Tetapi bila nyeri ,demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.

C.    Perikarditis
1.      Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.
Perikarditis akut disertai dengan nyeri dada dan abnormalitas EKG, serta ditemukan perikardial friction rub (trias klasik). 

2.      Penyebab
Penyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.

3.      Patofisiologi
Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada perikaditis akan memberikan respon sebagai berikut :
a.       Terjadinya vasodilatassi dengan peningkatan akumulasi cairan ke kantong perikardium.
b.      Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin di dalam cairan akan meningkat,
c.       Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis purulenta
d.      Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang mungkin.
Perubahan patologis selanjutnya yang terjadi berupa terbentuknya jaringan parut dan perlengketan disertai klasifikasi lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan suatu perikaditis konstriktif yang apabila cukup berantakan menghambat pengembangan volume jantung pada fase diastolik.
Pada kondisi lain terakumulasinya cairan pada perikardium yang sekresinya melebihi absorpsi menyebabkan suatu efusi perikardium. Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik jantung bisa menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi perikarditis paling fatal dan memerlukan tindakan darurat adalah tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat peninggian tekanan intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.
5.      Gejala dan Diagnosa
Gejala
Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.
Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan .

Diagnosa
a.       Keluhan pokok :
1)      Demam
2)      Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis
3)      Palpitasi
4)      Sesak napas
b.      Tanda pokok :
1)      Takikardi
2)      Kardomegali (cepat terjadi)
3)      Bunyi jantung melemah
4)      Irama gallop; Tanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.
c.       Pemeriksaan laboratorium :
1)      Pemeriksaan EKG
2)      Foto Thorax

6.      Penatalaksanaan
a.      Terapi Umum
1. Istirahat : istirahat selama 2-3 minggu
2.
Diet
3.
Medikamentosa
• Analgetik
• Prednison 3-4 x 10 mg/hari.
b.      Terapi Komplikasi
• Perikardiosentesis


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada katub jantung. Infeksi pada endokard dapat meneyebabkan robeknya katub. Ada beberapa gejala diantaranya gejala umum, gejala emboli, dan gejala jantung. Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan. Perlu adanya pencegahan infektif endokarditis dalam penatalaksanaan infektis endokarditis. Tindakan pembedahan dapat dilakukan semasa kehamilan.
Sedangkan Miokarditis adalah radang miokard disebabkan penyakit reumatik akut dan infeksi virus. Kelainannya dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme yang akhirnya akan menyebabkan payah jantung. Gejala yang sering ditenukan yaitu adanya takikardia, bunyi jantung melemah, gagal jantung. Diagnosa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala tersebut.
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya yang disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri. Tamponade jantung merupakan kelainan yang paling fatal. Gejala yang ditemukan yaitu lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi jantung lemah. Diagnosa dapat ditegakkan dengan adanya keluhan pokok, tanda pokok dan laporan laboratorium.

B.     Saran
Setelah mengetahui tentang gejala-gejala penyakit tersebut, sebaiknya masyarakat lebih tangggap jika merasakan gejala-gejala tersebut sejak dini sebelum penyakit tersebut lebih parah.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika





3 komentar:

  1. asslmkm,,ijin copy...mkasih yaa,,,

    BalasHapus
  2. terimakasih banyak untuk informasinya, sangat bermanfaat

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-jantung-rematik/

    BalasHapus
  3. Casino - Dr.D.
    Casino. No Deposit 영천 출장마사지 Bonus. 서산 출장마사지 2. Welcome 밀양 출장마사지 Bonus. 100% Up To €500. Casino. Play Casino with Welcome 경주 출장안마 Bonus. More details · Accepts Curacao players. 사천 출장샵

    BalasHapus